Pada hari Rabu, tanggal 11 Desember 2013,
Sekolah Santo Yakobuskelas X mengadakan study tour ke Bandung dan destination
yang kami tuju adalah Padepokan Dayang Sumbi
(Wisata Ilmu Budidaya Ulat Sutera) dan Saung Angklung Udjo. Kami berangkat dari sekolah pukul 07.00
pagi dengan menggunakan 4 bis dan sampai di tujuan pertama yaitu Wisata Ilmu Budidaya
Ulat Sutera sekitar pukul 11.30
Sampai di tempat budidaya ulat sutera,
pertama-tama kami masuk ke sebuah ruangan di mana dibagikan LKS dan kemudian diberikan
penjelasan-penjelasan dan video terkait ulat sutera, mulai dari pengenalan,
sejarah dan asal-usul ulat sutera, makanan dan proses pencernaannya,
pertumbuhan dan perkembangan ulat sutera, dan bagaimana cara ulat sutra itu sendiri
membuat benang sutra. Setelah itu, kami pergi ke kandang ulat sutera dan melihat
ulat-ulat sutera yang dibedakan berdasarkan instarnya. Di tengah perjalanan menuju
proses reeling, kami sangat tertarik untuk memberi makan kelinci karena kelucuannya,
dan senangnya karena kelinci-kelinci itu
mau memakan makanan yang kami beri. Kemudian, kami lanjutkan pergi ke mesin
reeling, dimana kokon diuraikan menjadi benangsutera, yang dikenal dengan
proses reeling. Setelah mengalami proses reeling, kami melihat proses dimana benang kemudian ditenun menjadi kain. Setelah
melihat-lihat proses-proses dari ulat sutera menjadi benang sutra, terakhir
kami belanja souvenir barang-barang hasil kreasi dari benang sutra, kemudian kembali
ke bus dan melanjutkan perjalanan ke Saung
Angklung Udjo sambil makan siang di bus.
Sekitar pukul 13.00 siang, kami tiba di
Saung Angklung Udjo, kami masuk dan diberikan
souvenir berupa kalung angklung dan es lilin,
dan langsung disuguhkan pertunjukan wayang golek. Setelah acara pembuka wayang golek,
kemudian masuklah Teteh Nia, yang memberi
sambutan dan pengenalan terhadap lokasi dan pertunjukan-pertunjukan yang berlangsung serta memandu pertunjukan dari awal
sampai akhir.
Kemudian acara dilanjutkan dengan
pertunjukan
helaran, di mana serombongan anak-anak menari riang gembira sambil memainkan angklung
.Di tengah anak-anak yang menari, ada seorang anak kecil yang naik di atas tandu,
seperti anak yang baru saja di sunat dan diarak keliling panggung. Setelah pertunjukan helaran,
dilanjutkan dengan aksi tari topeng, dimana tari ini dibagi dalam 2 babak, yaitu pertama tanpa topeng yang mengisahkan Layang
Kumintir sebagai pembawa berita untuk Ratu Kencana Wungu yang sedang menyelidiki
keadaan Kerajaan Blambangan dan yang kedua (memakai topeng) yang mengisahkan Layang Kumintir menyamar menjadi seorang
pria gagah perkasa untuk melawan Prabu Minakjingga. Setelah Tari Topeng, kami
kembali dihibur oleh pertunjukan ARUMBA
(Alunan Rumpun Bambu) yang dibawakan sangat kompak dan merdu. Seusai pertunjukan
ARUMBA, mulailah sesi pertunjukan Orkestra Angklung, beragam dari jenis angklung
yang berbeda-beda bermain bersama menjadi sebuah orchestra yang klasik dan menarik,
kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan Angklung Toel, dimana pertunjukan Angklung
Toel ini merupakan inovasi baru, dimana angklung dijejer dengan posisi terbalik
dan diberi karet, dan memainkannya pun cukup dengan men-toel angklung tersebut dan
angklung akan bergetar karena adanya karet. Setelah puas dengan berbagai pertunjukan,
kemudian anak - anak
dari
SaungAngklungUdjo membagikan angklung kepada kami semua untuk bermain bersama. Dengan
dipandu oleh Teteh Nia, kami diajarkan mulai dari cara memegang, cara membunyikan,
serta diberi panduan isyarat tangan yang sesuai dengan not dari angklung yang kami pegang. Kami membawakan lagu
Indonesia Pusaka, Heal The World dan terakhir lagu Burung Kakatua. Kami bermain
dengan riang dan kompak, sehingga lagu
bisa tercipta dengan cukup harmonis. Di akhir acara, beberapa dari kami diajak turun
dan menari bersama oleh anak-anak dari SaungUdjo, diiringi dengan iring-iringan
music dari orchestra angklung. Terakhir, kami diberi waktu untuk belanja
souvenir dan kemudian pulang pada pukul 15.00 dengan kondisi langit yang
mendung dan sedikit gerimis.
Akhirnya, kami tiba kembali di sekolah sekitar
pukul 20.00. Study Tour ini
menyenangkan, meskipun sedikit membosankan dalam perjalanan, tapi tetap memberikan
kesan tersendiri. Banyak kebersamaan,
pengalaman dan pembelajaran yang didapat dari study tour ini, dan semoga semuanya
ini bisa dijadikan
pengetahuan dan membuat kita makin melestarikan alam dan kekayaan budaya yang
kita miliki.
By Reynaldo
Billy T / X 5